plashoeve.com — Tim nasional China alami kekalahan 1-3 di depan simpatisannya sendiri di Xiamen Egret Fase, saat menantang Jepang pada laga matchday ke enam Group C kwalifikasi Piala Asia 2026 zone Asia, yang berjalan pada Selasa (19/11/2024).
Dalam pertandingan itu, Koki Ogawa sukses cetak 2 gol di menit ke-39 dan 54′, sedangkan Ko Itakura menambahkan keunggulan Jepang dengan golnya pada menit 45+6′. Tuan-rumah cuma sanggup membalasnya lewat gol Lin Lubangmin pada menit ke-48.
Tetapi, hasil akhir laga bukan salah satu hal yang mengundang perhatian. Pertandingan di antara Tim nasional China dan Jepang ini disanggupi kejadian yang membuat situasi di atas lapangan menjadi tidak teratur.
Sejumlah peristiwa yang terjadi di set pertama membuat beberapa pemain Jepang, yang dikenali panggilan Samurai Biru, kelihatan menggeleng kepala, mengisyaratkan ketakpercayaan mereka pada keadaan yang terjadi di laga itu.
Simpatisan yang ngotot
Sesudah menit ke-32, perhatian semuanya orang teralih ke seorang pria yang mendadak lari ke lapangan tengah saat laga tetap berjalan. Tetapi, ketika itu, laga mengalami interval karena ada pelanggaran. Pria yang melepaskan pakaiannya sekalian lari ke lapangan itu diperhitungkan ialah supporter dari team tuan-rumah yang ingin menghasut penjaga gawang Tim nasional Jepang, Zion Suzuki.
Tetapi, faksi keamanan selekasnya tangkapnya dan mengeluarkannya dari lapangan. Karena perlakuan ‘pitch invader’ ini, laga mau tak mau disetop sesaat. Beberapa pemain Tim nasional Jepang, termasuk Wataru Endo, kelihatan menggeleng kepala menyaksikan peristiwa itu.
Peristiwa Tidak Memberikan keuntungan Yang lain
Mendekati laga, tim Samurai Biru telah hadapi keadaan yang tidak menyenangkan. Saat lagu berkebangsaan Jepang dinyanyikan, suara teriakan ‘booo’ bergema di semua stadion. Ya, beberapa supporter tuan-rumah dengan menyengaja mencela lagu berkebangsaan team musuh.
Disamping itu, Zion Suzuki menjadi lagi sasaran perlakuan tidak sportif dari beberapa simpatisan Team Naga. Penjaga gawang yang main di Parma, Serie A Italia itu, menjadi korban cahaya laser yang ditujukan oleh supporter musuh.