• December 9, 2023

Bantu mendukung RI, Malaysia Siap Musuhkan Diskriminasi Sawit Eropa

Bantu RI, Malaysia Siap Musuh Diskriminasi Sawit Eropa

Jakarta, Komunitas slot gacor – Sebagai produsen minyak kelapa sawit dunia, Malaysia sepakat kerja bersama melawan diskriminasi pada komoditas sawit. Hal ini juga yang disampaikan Tengku Zafrul Aziz Menteri Investasi, Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia.

Indonesia dan Malaysia sebagai produsen minyak kelapa sawit paling besar di dunia, Senin (09/01) setuju untuk bekerja bersama saat melawan “diskriminasi” pada komoditas sawit, sehabis diadakannya tatap muka di antara beberapa pimpinan dari ke-2 negara tersebut.

Presiden Joko Widodo menjelaskan, Indonesia dan Malaysia akan “menantang diskriminasi pada minyak kelapa sawit” dan “perkuat kerja-sama lewat Dewan Negara Pemroduksi Minyak Kelapa Sawit” untuk menangani permasalahan itu.
Pengakuan Presiden Indonesia Joko Widodo itu dikatakan sesudah Jokowi berjumpa dengan Pertama Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim, yang lakukan perjalanan luar negeri pertama kalinya semenjak ia dipilih November kemarin.

Sama seperti yang telah dijumpai, Uni Eropa sudah merencanakan untuk hapus bahan bakar berbasiskan minyak kelapa sawit di tahun 2030 kedepan, karena dipandang seperti salah satunya factor yang memberikan dukungan deforestasi.
Investasi lintasi batasan Indonesia-Malaysia
Dalam tatap muka bilateral itu, PM Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Indonesia Jokowi tanda-tangani delapan nota kesepakatan (MoU) yang meliputi bidang perkapalan, pendanaan export-impor, energi hijau, dan peningkatan industri battery. Menurut ke-2 pimpinan negara, aspek itu dipercaya akan bisa perdalam jalinan perdagangan dan investasi lintasi batasan di ke-2 negara.

Anwar Ibrahim dan Jokowi mengulas gagasan peningkatan ibukota baru Indonesia, yakni Nusantara di Kalimantan Timur. Dalam peluang itu, PM Malaysia disampaikan memberikan 11 surat ketertarikan dari beberapa perusahaan Malaysia yang berkaitan karena ada kemungkinan investasi di Nusantara.

Menurut Anwar Ibrahim, ibu-kota baru ini bisa tingkatkan pembangunan regional, termasuk dengan negara sisi Sabah dan Sarawak Malaysia, yang berada di pulau Kalimantan.

“Kami mengharap peningkatan ibukota akan bawa faedah yang semakin lebih besar ke daerah yang bertambah luas, termasuk negara sisi Sabah dan Sarawak,” tandas PM Malaysia tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *